Begitu banyak kenangan baik itu yang pahit, manis, asem, dan asin yang dirasakan seluruh anggota UKM Catur UNY. Kenangan yang dialami oleh para senior yang telah meninggalkan UKM Catur UNY secara fisik, namun saya yakin jiwa mereka masih memiliki UKM Catur UNY. Sebut saja Bang Komang, beliau merupakan senior UKM Catur UNY yang pernah berjuang mati-matian mempertahankan keeksistensian UKMC dari kejamnya keadaan waktu itu. Maka dari itu kami sebagai warga UKMC turut bangga mempunyai teladan seperti Bang Komang. Tentunya kami tidak dapat mengisahkan perjuangan Bang komang secara detil untuk UKM Catur UNY. Namun begitu, semangat beliau akan selalu dirasakan dan diteruskan oleh penerus-penerusnya seperti kami.
Bang Kholiq (kiri) dan Bang Arif (kanan)
Kita senantiasa ingat dengan sosok Bang Arif dan Bang Kholiq. Guru sekaligus panutan yang patut diteadani oleh warga UKM Catur UNY. Simbol prestatif yang elegan, merakyat, dan penuh semangat. Adapun keduanya sempat menjadi pelatih di UKM Catur UNY di tahun 2012 sebelum akhirnya berkiprah di dunianya masing-masing. Kecanduannya dengan catur begitu banyak menginspirasi generasi setelahnya. Rasa-rasanya belum ada yang tekad dan pengabdiannya untuk UKM Catur UNY melebihi keduanya.
Bang Ridlo
Selanjutnya ada sosok pemimpin tangguh juga atlet yang sempat pula menjadi salah satu ujung tombak UKM Catur UNY, Bang Ridlo. Kepemimpinan atas UKMC di tahun 2010 telah begitu banyak terasa manfaatnya. Prestasi-prestasi yang telah dipersembahkan untuk UKM Catur UNY benar-benar menunjukkan bahwa beliau memang tidak main-main masuk UKM Catur UNY.
Bagaimana dengan kita sebagai generasi sesudahnya? Pantaskah disejajarkan dengan mereka?
Tentunya masih banyak lagi sosok pahlawan UKM Catur UNY yang mesti kita teladani dan banggakan. Namun kami tidak dapat menyebut satu-persatu di postingan kecil ini. Semoga jasa-jasa dan semangat mereka dapat diteruskan oleh generasi UKM Catur UNY sesudahnya.
Gens una sumus!
(Burhan)
0 Comments